Tampilkan postingan dengan label Tips Wawancara dan Tes Psikologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tips Wawancara dan Tes Psikologi. Tampilkan semua postingan

Jenis Wawancara Kerja & Tujuan Wawancara Kerja

JENIS WAWANCARA KERJA.
Dalam dunia kerja, dikenal beberapa tipe wawancara kerja sebagai berikut:
1. Wawancara Seleksi (Screening Interview).
Jika pelamar atau kandidat untukmenduduki jabatan berjumlah lebih dari satu orang maka dilakukan wawancara kerja untuk menyeleksi siapa diantara kandidat tersebut merupakan kandidat yang paling qualified sehingga bisa dilanjutkan ke tahap seleksi berikutnya. Wawancara seleksi biasanya berlangsung singkat antara 15 – 30 menit.
2. Wawancara Telepon (Telephone Interview).

6 Jawaban Jitu Saat Wawancara Kerja

Wawancara kerja memang beragam. Untuk yang belum bekerja materi wawancara biasanya seputar pertanyaan mengapa adan memilih kerja ini? Anda tahu lowongan ini dari siapa, serta kemampuan yang ada miliki. Tapi, bakal berbeda ketika anda sudah memiliki banyak pengalaman kerja. Beberapa ertanyaan yang akan anda hadapi terkadang sering menyulitkan untuk dijawab.

Tapi, menghadapi problem seperti ini anda tidak perlu merasa risau atau terus “berkeringat”. Biasanya ada pertanyaan standar yang akan diajukan ke anda. Dan, kita tinggal menyiapkan jawaban pas yang tentunya tidak terlalu menyulitkan. Asal, tentu saja, kita tetap tenang saat wawancara.
Nah, berikut beberapa pertanyaan standar yang biasanya muncul itu dan standar jawaban yang harus anda lakukan.
1. “Apa kekuatan dan kelemahan Anda ?” Untuk menjawabnya,

Saran-Saran Menghadapi Wawancara

Bagi anda yang dipanggil untuk menjalani wawancara kerja, sebaiknya anda memperhatikan beberapa saran di bawah ini.
  • Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara. Disarankan beberapa hari sebelum wawancara, anda sudah mengetahui tempatnya, bahkan sudah melihat tempatnya.
  • Jika tidak diberitahu terlebih dulu jenis pakaian apa yang harus dipakai, maka gunakan pakaian yang bersifat formal, bersih dan rapi.
  • Baca kembali surat lamaran, CV anda, dan surat panggilan wawancara tersebut. Jangan lupa untuk membawa surat-surat atau dokumen-dokumen tersebut serta peralatan tulis saat wawancara.
  • Mempersiapkan diri menjawab berbagai pertanyaan yang mungkin diajukan pewawancara. Sebaiknya anda berlatih bersama rekan untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan.

Tips Kupas Tuntas Wawancara Kerja Bahasa Inggris

 Wawancara kerja dalam Bahasa Inggris bagi sebagian pelamar kerja kadang masih merupakan tahap yang mendebarkan, menegangkan atau bahkan momok yang menakutkan. Karena tahap wawancara merupakan tahap yang khusus yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk melakukan adjustment seorang pelamar dapat diterima atau gagal, tidak perduli hasil tes yang telah dilalui sebelumnya. Bagi pelamar kerja, sebenarnya hanya 3 cara yang dapat ditempuh untuk melewati tahap ini dengan melenggang. 1) Meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris Anda, baik melalui mekanisme otodidak maupun kursus. 2) mengantisipasi materi Pertanyaan dan menyiapkan Jawaban terbaik untuk wawancara kerja bahasa inggris. 3) Terus berlatih sehingga Anda dapat tenang dalam menyampaikan jawaban-jawaban terbaik Anda. Untuk itu, terkait dengan mekanisme kedua, berikut ini Tips kupas tuntas jenis tentang pertanyaan yang sering muncul dalam tahap wawancara kerja Bahasa Inggris yang - setidaknya - bisa memberikan gambaran dan arahan Anda sebagai para pencari kerja:
Tips Kupas Tuntas Wawancara Kerja Bahasa Inggris

1. “Tell Me About Your Self!”. Pertanaan ini merupakan

9 Pertanyaan Sifat & Karakter pada Tes Wawancara Kerja

Pertanyaan tentang karakter dan sifat bisa jadi merupakan yang paling subyektif dari semua jenis pertanyaan yg ada. Gawatnya, hal ini kadang bisa terpengaruh banget oleh mood (dan siklus hormonal juga). Dan menariknya, mood dan kondisi produktif kita juga bisa dipengaruhi oleh waktu. Maksudnya, Anda ngerasa ngga klo Anda merasa paling produktif pada waktu2 tertentu dalam satu hari, atau waktu2 tertentu dalam satu minggunya. Bagi banyak orang, hari senin adalah hari yg kurang mbikin semangat. Entah karena kecapekan akibat lelah beristirahat pada sabtu minggunya atau benar2 karena males.

Apapun deh, menghadapi pertanyaan tentang karakter dan sifat tidaklah menjadi begitu mudahnya mentang2 kita sudah tau banyak tentang teori kepribadian plus.

Baik, mari kita mulai:

Pertanyaan ttg Keluarga & Pribadi pada Tes Wawancara Kerja

Dalam tes wawancara kerja, pertanyaan pribadi dan keluarga bisa jadi menantang krn bisa membuat diri jadi kelabakan, khususnya bila sudah menyangkut wilayah2 sensitif seperti status dan latar belakang keluarga. Meskipun kebanyakan pertanyaan di wilayah ini hanya berpengaruh kecil pada penentuan kompetensi, tapi wilayah ini akan menjadi dasar terkait attitude dan kebiasaan profesional Anda. Pertanyaan ini juga bisa menjadi penentu mood dan persepsi awal pewawancara sebelum melanjutkan ke pertanyaan2 berikutnya.

Anda bisa gunakan contoh

Kiat Lolos dari Tes Wawancara

Banyak orang merasa cemas ketika akan menjalani wawancara kerja. Memang, sebelum dan saat menjalaninya lazim ada tingkat kecemasan yang menganggu. Tentu saja, tingkatan itu berbeda pada setiap orang. Ada orang yang bisa mengendalikan kecemasannya, ada yang terjebak bahkan gugup tak bisa apa-apa. Anda bagaimana?

Jika Anda merasakan

Bagaimana tips sukses dalam menghadapi tes wawancara

Membaca dan memahami bahasa tubuh sangat penting untuk membuat Anda lolos wawancara kerja. Kemampuan komunikasi non-verbal memberikan nilai tambah untuk Anda sekaligus membantu untuk memperkirakan apa yang dipikirkan si pewawancara.


1. Jabat Tangan
Jabatan tangan memperlihatkan

Saran-Saran Menghadapi Wawancara

Sumber: HanyaWanita.com

Bagi Anda pencari kerja yang dipanggil untuk menjalani wawancara kerja, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa saran di bawah ini.
• Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara
• Jika tidak diberitahu terlebih dahulu jenis pakaian apa yang harus dipakai, maka gunakan pakaian yang bersifat formal, bersih dan rapi.

Sopankah Menanyakan Hasil Wawancara?

Sumber: GloriaNet

Panggilan wawancara kerja merupakan saat yang paling menyenangkan bagi pencari kerja. Karena panggilan tersebut merupakan langkah awal untuk meniti pekerjaan yang diidamkan. Tak heran jika test wawancara atau test interview menimbulkan banyak harapan di dalam diri pencari kerja. Bayangan mendapatkan pekerjaan yang bagus, gaji yang cukup dan teman-teman kerja yang menyenangkan seakan sudah di pelupuk mata.

Tetapi seringkali terjadi harapan tinggallah harapan, panggilan selanjutnya ternyata hanya tinggal penantian dan impian. Dering telepon atau surat panggilan selanjutnya, tak kunjung tiba. Anda pun jadi penasaran dan diliputi berbagai pertanyaan, apakah akan ada panggilan lagi atau memang hasil wawancara Anda tidak diproses. Tak jarang harapan yang tadinya berkobar mendadak padam.
Memang, pada beberapa perusahaan memerlukan waktu yang agak lama bahkan ada yang membutuhkan waktu sampai satu bulan untuk memproses kelanjutan test wawancara. Nah, kalau Anda menghadapi situasi demikian, agar tidak penasaran, Anda dapat menanyakan kepastian kepada perusahaan tersebut melalui telepon. Anda dapat bertanya setelah melewati waktu dua minggu dari waktu wawancara. Tanyakan langsung pada divisi HRD atau orang yang mewawancarai Anda.
Jangan merasa ragu dan takut untuk menanyakan hal ini, karena bertanya merupakan hak Anda. Lagi pula, menanyakan kepastian kabar dan kelanjutan proses lamaran Anda dalam waktu dua minggu atau lebih setelah wawancara adalah hal yang etis dan cukup sopan. Perusahaan pun pasti maklum atas pertanyaan Anda. Untuk itu usai wawancara, ada baiknya Anda menanyakan siapa dan nomor telepon yang dapat dihubungi untuk menanyakan hasil wawancara Anda.
Jika pihak perusahaan menjawab bahwa hasil test Anda tersimpan dalam database dan sewaktu-waktu diperlukan Anda akan dipanggil lagi, berarti jawaban sesungguhnya lamaran Anda tidak diproses lebih lanjut. Jawaban seperti itu biasanya merupakan penolakan secara halus setidaknya untuk saat itu. Bisa jadi, suatu saat jika ada kualifikasi yang cocok, Anda akan dipanggil lagi. Namun dengan jawaban seperti itu Anda jangan lantas terus menanti tanpa berusaha lagi. Buatlah lamaran lain sebanyak-banyaknya.
Sebaliknya kalau jawaban perusahaan memberi kepastian, misalnya,"Anda memang memenuhi kualifikasi kami dan dengan pertanyaan Anda, kami sekaligus memanggil Anda pada tanggal...", berarti kemungkinan besar Anda akan diterima. Mungkin saat itu pihak perusahaan belum sempat menghubungi Anda lebih lanjut dikarenakan adanya kepentingan lain.
Hidup ini memang penuh dengan kemungkinan. Untuk itu Anda jangan berhenti berusaha untuk mendapatkan kemungkinan yang terbaik. Sehingga kemungkinan itu akan menjelma menjadi suatu 'kepastian' yang menggembirakan. (GCM/Astaga)




Sukses Menghadapi Psikotes

Bagi anda yang dipanggil untuk menjalani psikotes, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa saran dan tips di bawah ini.
Sebelum Tes
Anda harus yakin terlebih dulu, bahwa posisi/ pekerjaan yang akan dimasuki lewat psikotes itu benar-benar sesuai dengan kemampuan Anda, dan sebaiknya juga sesuai dengan keinginan Anda.

Persiapkan diri dengan istirahat yang cukup. Seringkali, seseorang sebenarnya mampu mengerjakan tes. Namun, ketegangan atau kondisi tubuh yang tidak prima, dapat membuat hasil tes menjadi jelek. Oleh karena itu, Anda harus beristirahat satu atau dua hari sebelumnya agar kondisi fisik menjadi prima.
Pastikan Anda sudah tahu tempat tes. Disarankan beberapa hari sebelum tes, Anda sudah mengetahui tempatnya, bahkan sudah melihat tempatnya.
Baca kembali surat lamaran dan CV Anda, karena ada beberapa tes yang menanyakan hal-hal yang terkait dengan surat lamaran dan CV Anda. Jangan sampai jawabannya berbeda dengan CV Anda.
Sebaiknya Anda berlatih berbagai soal psikotes, sehingga anda menjadi benar-benar siap menghadapi psikotes dengan hasil maksimal.
Sebelum berangkat ke tempat tes, berdo’alah terlebih dulu sesuai keyakinan Anda.
Usahakan untuk tiba sepuluh menit lebih awal, dan jangan terlambat. Juga sebelum berangkat, jangan lupa untuk makan dan minum secukupnya agar kondisi fisik tetap prima.
Walaupun tidak diminta, jangan lupa untuk membawa peralatan tulis-menulis (pensil, penghapus, pena, dsb-nya) dan membawa jam (penunjuk waktu).
Pada Saat Tes
Umumnya, pada setiap lembar jawaban/soal psikotes, Anda diminta mengisi isian nama, tanggal, dsb-nya. Begitu Anda diperbolehkan untuk mulai mengisi, jangan lupa dan jangan menunda untuk mengisinya, serta isilah dengan lengkap dan rapi.
Dengarkan baik-baik setiap “ucapan/pengarahan” dari pengawas tes, dan ikuti semua arahan/petunjuknya. Demikian juga petunjuk yang ada di setiap soal tes, jangan lupa untuk membaca petunjuk tersebut terlebih dulu, barulah Anda mengerjakan soal tes-nya. Jadi jangan langsung mengisi/menjawab soal yang ada, tanpa membaca/mengetahui cara/petunjuk pengisiannya.
Jangan enggan untuk bertanya ke pengawas tes. Bila ada sedikit saja yang Anda tidak mengerti mengenai soal tersebut, maka langsung tanyakan ke pengawas tes yang ada. Dan jangan pernah bertanya ke peserta di kanan-kiri anda, tetapi bertanyalah ke pengawas tes yang ada.
Jangan melihat jawaban orang lain, karena akan membuat hasil Anda bertentangan dengan kondisi pribadi yang sesungguhnya. Isilah apa adanya. Untuk jenis-jenis soal tertentu, jawablah yang mudah terlebih dulu.


Interviewing Do's and Don'ts

DO be sure of the time, place and name of the interviewer.
DO plan to arrive early (at least 15 minutes). This will give you a cushion against unexpected delays, like traffic jams, and shows reliability and interest.
DO dress neatly and conservatively in a style consistent with the job which you are seeking. Don't be a slob, but don't overdress. For example, an expensive three-piece suit might be just the thing for certain top management sales positions, but if interviewing for a position as a maintenance foreman or a service station manager, the interviewer might assume you have unrealistic expectations about the job. In the latter case, a sport coat, or even a nice windbreaker and slacks might be more appropriate. A lot just depends on local and company standards. If possible, check-out the work place beforehand and see what others in positions similar to the one you are seeking wear on the job--then dress about the same or just a shade better for your interview.
DO bring a pen and pocket notebook (one small enough to stick out-of-sight). First you may be given information to write down, and you won't want to seem unprepared. Second, you'll want to make notes after the interview with an eye to self-improvement, and as a reminder of what you've already said in case you are asked back for a follow-up interview.
DO remember and use the interviewer's name (NOT the first name, unless you are so invited). If the interviewer is a woman use Ms., unless you know beforehand whether she prefers Miss, Mrs. or Ms. Should you run into an interviewer whom you know has a doctoral degree, such as a Ph.D., be sure to address him or her as Doctor.
DO offer to shake hands when you meet the interviewer. At the end of the interview, offer to shake hands again. This applies regardless of your sex, or that of the interviewer. However, you may encounter interviewers who are uncomfortable with this new etiquette. In that case, go with what is most comfortable for you.
DON'T sit until the interviewer offers you a chair or seats him/herself first.
DON'T smoke.
DON'T chew gum or tobacco.
DO consider your answers carefully. A thoughtful pause on the "tough" questions is quite permissible, and in fact, will probably make a better impression than if you blurt out the first thing that comes to mind.
DO be outwardly oriented. Think of the other person. Interviewers, like everyone else, are concerned first and foremost with their own interests, problems, ambitions and so on. Be sensitive to this and watch for cues to the interviewer's concerns, both professional and personal.
You will also find that some interviewers are themselves inexperienced, or carrying their own heavy burdens of stress. Anything you can do to make the occasion easier or more interesting for them will be a point in your favor. Thinking about the other person will also help to keep you from thinking about and showing your own nervousness.
DO be alert for the intentional introduction of stress factors. Avoid showing insecurity or discouragement, even though you may understandably feel that way. You have nothing to lose by keeping it under control and you may gain a lot. Remember that you are a worthwhile person, however the interview comes out.
DO ask questions: About the company, the department, the job itself and tasks involved. Asking intelligent questions will probably require some research (there's that word again!). Show your interest and knowledge. Find out what will be expected of you on the job and tailor your answers and comments accordingly. To start describing all your skills, strengths, and accomplishments without knowing what the employer is looking for is like sailing full-speed-ahead without a rudder or compass.
DON'T brag about who you know (important connections, etc.)
DO bring your sense of humor along.


Saran-Saran Menghadapi Wawancara

Bagi Anda pencari kerja yang dipanggil untuk menjalani wawancara kerja, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa saran di bawah ini.
  • Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara
  • Jika tidak diberitahu terlebih dahulu jenis pakaian apa yang harus dipakai, maka gunakan pakaian yang bersifat formal, bersih dan rapi.
  • Mempersiapkan diri menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan diajukan pewawancara.
  • Usahakan untuk tiba sepuluh menit lebih awal, jika terpaksa terlambat karena ada gangguan di perjalanan segera beritahu perusahaan (pewawancara).
  • Sapa satpam atau resepsionis yang anda temui dengan ramah.
  • Jika harus mengisi formulir, isilah dengan lengkap dan rapi.
  • Ucapkan salam (selamat pagi / siang / sore) kepada para pewawancara dan jika harus berjabat.
  • tangan, jabatlah dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas).
  • Tetaplah berdiri sampai anda dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi yang tegak dan seimbang.
  • Persiapkan surat lamaran dan CV anda.
  • Ingat dengan baik nama pewawancara.
  • Lakukan kontak mata dengan pewawancara.
  • Tetap fokus pada pertanyaan yang diajukan pewawancara.
  • Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan anda pada jabatan yang dilamar dan pada perusahaan.
  • Gunakan bahasa formal, bukan prokem atau bahasa gaul; kecuali anda diwawancarai untuk mampu menggunakan bahasa tersebut.
  • Tampilkan hal-hal positif yang pernah anda raih.
  • Tunjukkan energi dan rasa percaya diri yang tinggi.
  • Tunjukkan apa yang bisa anda perbuat untuk perusahaan bukan apa yang bisa diberikan oleh perusahaan kepada anda.
  • Jelaskan serinci mungkin hal-hal yang ditanyakan oleh pewawancara.
  • Ajukan beberapa pertanyaan bermutu diseputar pekerjaan anda dan bisnis perusahaan secara umum.
  • Berbicara dengan cukup keras sehingga suara jelas terdengar oleh pewawancara.
  • Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus anda lakukan selanjutnya.
  • Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada anda.

Difficult Interview Questions

You think the interview is going well. You knew the meeting location ahead of time, and you arrived ten minutes early. You are dressed sharp and your teeth are clean. You came prepared in every way...

You have three copies of your CV, a few business cards, two pens and a note pad. You turned off your mobile phone. You managed to find out before the interview that your interviewer held the position for which you are now applying and that you were in choir at the same college. You know the company's mission statement and have a sense of their structure. Your interviewer nodded and smiled when you spoke about your previous accomplishments and your management style. You seem to have connected with the company culture.

Your reflection, research, and practice have served you so well that you wonder whether you should become a professional interviewee rather than a Financial Planner. Then the interviewer lifts her head from her notes and, pen in hand, asks: what are your weaknesses?
You have two options: you can squirm and stammer through a response you develop on the fly, or you can look your interviewer in the eye and provide a thoughtful response that still helps you present yourself strongly. When asked difficult questions, you feel instinctively that they are probing and that you are under great scrutiny. As you prepare responses before the interview, consider what information the questions seek: are there ways in which you would be a liability to the company? If the company invests in you, what kinds of things would it need to overcome? Are you the kind of person who can deal with things when they get rough, or are you pure gloss?
In answering sensitive questions, make sure that your answers are honest, but reassuring. Use tact and choose your words carefully so that you show respect for other people in your responses. You should usually use understatement in your reply to sensitive questions. When people hear something bad, they tend to focus on it in a way that is out of proportion to its significance in everyday life. If you say that you are not always organized, the interviewer could imagine your desk with papers strewn everywhere and deadlines missed. But in reality your conception of disorganization might look a lot like the interviewer's conception of organization. In addition, most of the interviewer's questions could be answered honestly in a variety of ways. You want to choose the version of the truth that is most appealing and sensitive--the version that helps support your main message.
Examples:

What are your weaknesses?

Overemphasized: I am not a good manager.
Avoidant: I always get my work done on time. When other people drop the ball, sometimes I get frustrated with them.
Effective: I prioritize continual growth and improvement. An area on which I would like to focus is managing others who have different expectations from me. What needs to be done in order to complete responsibilities is intuitive for me, so I am learning how to give better direction to others who are not self-motivated.

Why did you leave your last job?

Vague and negative: Law always interested me, and I was looking for a new challenge. I thought it would be a good time to go to law school. Besides, I had gotten frustrated with the lack of support I felt at work.
Dangerous: In the end, my manager and I could not get along. He was driving me crazy and I needed to leave.
Effective: As I succeeded in financial analysis, I became increasingly interested in broader issues of managing money. I wanted to understand how legal regulations and individuals' goals affect decisions about how to manage money. When I gained entrance to my top choice in law school, I seized the opportunity to infuse my financial training with legal knowledge.

How do you deal with criticism?

Disrespectful: When I remember the source, I usually realize that the other person is in no position to criticize me.
Unbelievable: Criticism does not bother me at all.
Effective: Criticism is vital to my continued growth, and I welcome constructive criticism that helps a team operate better together or produce better results. It is important to me to understand where my critic is coming from so that I know how to apply the feedback.

Where do you see yourself in ten years?

Dismissive: Living in a boat off the coast of Bermuda.
Exploitative: I hope to have gained enough skills here to start my own company.
Scattered: In ten years, I imagine that I will want a change of scene. One of my long-term interests has been ecological protection, and I can see myself working as a spokesman for a lobbyist organization. First, though, I need to make some money and I want to contribute to your company.
Effective: In ten years, I endeavor to have refined my strategic and client relations skills. I intend to be a leading expert in estate planning. After having proven myself as a senior manager, I hope to help shape the strategic direction of estate planning services. I could do this in any number of official roles. The important thing is that I will continue contributing my abilities in a challenging and rewarding environment.

How do you deal with authority?

Concerning: I think it is important to question authority from time to time.
Frightening: In my last job, there was a time when my boss made a financial decision that I knew would be abysmal. I went directly to his superior to explain the problem. His superior agreed that I was right, and my boss had to alter his plan.
Effective: Respect is very important to me. As an employee, I try to respect my boss not only by following her guidance, but also by seeking her guidance. When a trusting relationship is formed, I have often found that my bosses have appreciated concerns or options that I raised to them. They know that I support them, and I know that they respect me.

What do you think of your previous manager?

Evasive: She did her job fine. She was a pretty nice person.
Disrespectful: She knew her stuff, but she did not give my colleagues or me any real guidance. It is like we were fending for ourselves. She rarely stood up for us either. I do not really think she should be a manager.
Effective: My previous manager had excellent technical skills and was very agreeable as a colleague. I would have liked more support from her at times, but her hands-off style meant that I had to become resourceful in problem solving and negotiating with colleagues.

What is the riskiest thing you have ever done?

Too much information: My wife and I conceived our first child in front of the police department.
Dangerous judgment: I play chicken with trains.
Effective: The greatest calculated risk that I have taken was to launch my own internet company. My idea was solid, but I knew the market was volatile. Even though the venture ended, my investment of time and money paid off in terms of the skills, perspectives, and contacts that I made through the process. I feel like I matured-rather than aged-ten years during that time.

Persiapan Menghadapi Wawancara

Wawancara adalah bagian dari proses penerimaan karyawan yang sering kali membuat banyak orang merasa ketar-ketir. Berbeda dengan proses lainnya misalnya psikotes atau tes keterampilan yang mungkin masih bisa ditebak, wawancara sama sekali tidak terduga, baik mengenai karakter pewawancara maupun pertanyaan yang akan diajukan.


Satu hal yang pasti, proses wawancara mempunyai tujuan tertentu. Bisa saja dimaksudkan untuk lebih mengetahui keterampilan teknis yang dimiliki pelamar, mengetahui kepribadian pelamar, atau sekadar mengetahui kemampuan pelamar menangani berbagai situasi yang berbeda.
Wawancara biasanya dilakukan untuk melengkapi hasil tes tertulis. Hal-hal yang tidak mungkin diperoleh dari tes tertulis akan digali melalui proses wawancara. Dalam hal ini, Anda dituntut untuk benar-benar menguasai bidang pekerjaan yang Anda lamar, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan. Meski sama-sama menguji pengetahuan, namun wawancara sedikit lebih sulit karena Anda harus mampu mengungkapkan pengetahuan tersebut secara verbal.
Sering kali Anda mungkin paham seratus persen materi yang akan ditanyakan. Namun karena Anda gugup, kurang percaya diri, dan tanpa persiapan, semua pengetahuan Anda mendadak buyar. Tidak ada cara lain untuk dapat menguasai kemampuan verbal ini kecuali melatihnya terus-menerus. Berlatihlah dengan seorang rekan untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara.
Wawancara Tak Terduga
Menghadapi wawancara mengenai bidang kerja, mungkin tidak terlalu menyulitkan. Yang sukar jika "topik" wawancara sama sekali tidak jelas dan tak terduga. Hal ini kerap dilakukan untuk mengetahui kepribadian si pelamar.
Kerap kali, jika Anda telah sampai pada tahap wawancara sebenarnya secara kualitas Anda telah memenuhi persyaratan untuk diterima di perusahaan tersebut. Tinggal lagi persoalan cocok-tidak cocok. Dan tidak ada jalan lain untuk menentukan hal ini selain berinteraksi langsung melalui wawancara. Repotnya, tidak ada standar mengenai wawancara "cocok-cocokan" ini, karena sangat tergantung perusahaan masing-masing. Apa yang bisa Anda lakukan ialah membuka mata dan telinga lebar-lebar, mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai kebiasaan di perusahaan tersebut. Tidak ada salahnya Anda bertanya kepada resepsionis, satpam, atau tukang parkir sekalipun untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan di tempat tersebut.
Namun, beberapa hal prinsip yang dapat Anda pegang, pewawancara mana pun kurang menyukai orang yang terlalu tertutup. Usahakan memberikan informasi sejelas-jelasnya mengenai apa yang ditanyakan oleh pewawancara. Jangan pasif, sebaiknya usahakan aktif memberi informasi. Jangan mengesankan Anda menyembunyikan sesuatu, namun Anda juga jangan terlalu berlebihan dan menyampaikan hal-hal yang tidak relevan. Tetaplah tenang dan mengatakan yang sebenarnya.
Ada juga tipe pewawancara yang "telah kehabisan ide", yang mencoba-coba memberikan pertanyaan yang terkesan menyelidik, misalnya "jika Anda sebuah pohon, Anda ingin jadi pohon apa?" atau : jika Anda adalah seorang atlet terkenal, kira-kira menjadi siapakah gerangan Anda?" Terhadap pertanyaan begini, berikan jawaban yang panjang-lebar dan pastikan bahwa pewawancara akan merasa bosan sehingga ia akan segera menghentikan pertanyaannya. Namun ingat, usahakan jawaban Anda selalu mengindikasikan karakter yang kuat, ulet, dan bersemangat, karena perusahaan mana pun selalu menyukai orang demikian.
Berbagai Kondisi
Ada kalanya wawancara juga dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan Anda menghadapi dan menangani berbagai situasi. Untuk yang jenis ini Anda mungkin menghadapi pewawancara yang akan mendiamkan Anda begitu saja selama 5-10 menit sebelum memulai percakapan. Mungkin juga ia akan berpura-pura tidak peduli dan membaca koran ketika Anda masuk, atau ia akan mengajukan bantahan-bantahan yang tidak masuk akal terhadap setiap jawaban Anda, atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan konyol tentang keluarga Anda, dan banyak trik lain.
Menghadapi kondisi begini, prinsip utama yang harus Anda pegang adalah Anda benar-benar menginginkan pekerjaan tersebut, sehingga apa pun yang terjadi Anda akan menghadapinya dengan baik. Jika Anda dicuekin, tetaplah bersikap sopan. Katakan "Saya tertarik dengan pekerjaan ini dan bermaksud menjelaskan kepada Bapak/Ibu mengapa Anda harus mempertimbangkan saya untuk posisi ini."
Jangan sampai terpengaruh dengan sikap pewawancara yang mungkin tampak aneh. Usahakan tetap tenang dan berpikir positif. Tanamkan dalam benak Anda bahwa hal ini hanyalah bagian dari proses yang wajar sehingga Anda tidak perlu merasa sakit hati atau kecewa. Nah, selamat menghadapi wawancara.


Memperoleh Gaji Lebih Besar Di Perusahaan Baru

Percaya atau tidak, banyak orang yang gelagapan saat ditanya oleh pewawancara : Berapa gaji
yang anda inginkan? Anda menjawab terserah, jangan salahkan perusahaan jika gaji anda
ditekan sekecil mungkin. Beberapa orang memilih cara mengalihkannya dengan balik bertanya :
Sebenarnya berapa gaji ideal di posisi ini, namun hal ini dapat menjadi bumerang bagi anda
karena bisa saja si pewawancara mengarang besar gaji di posisi tersebut (yang tentu saja lebih
kecil dari standar).
Sebenarnya masalah negosiasi besar gaji yang akan diperoleh tidak terlalu rumit, asalkan anda
mengikuti aturan-aturan sederhana berikut dan mempersenjatai diri anda dengan percaya diri,
akal sehat, dan sedikit riset. berikut tips-tipnya :

1. Lakukan penyelidikan
Sebelum memasuki tahap negosiasi gaji, anda harus terlebih dahulu menyiapkan diri
anda dengan mengadakan riset, yang tujuannya adalah supaya anda mengetahui nilai
pasar anda. Perhitungkan pengalaman anda di bidang tersebut, proyek-proyek yang
pernah anda tangani, kemampuan anda mengambil inisiatif, dan mengetahui iklim
ekonomi yang ada saat ini. Kontak dengan organisasi profesional dan mencoba
beberapa perusahaan lain sebelum menentukan pilihan akan memberikan anda
gambaran yang lebih jelas berapa kisaran gaji posisi yang anda incar saat ini.
2. Jujur
Seandainya ditanya berapa gaji anda sebelumnya, jangan melebih-lebihkan penghasilan
sebelumnya. Anda tidak akan pernah tahu apakah perusahaan baru anda akan
mengecek ke tempat kerja anda sebelumnya. Banyak pekerjaan yang hampir diraih
oleh seseorang akhirnya lenyap hanya karena si pelamar melakukan kebohongan (yang
kelihatannya kecil namun berdampak besar ini).
3. Tembak langsung
Lawan ketakutan (atau keengganan anda memulai lebih dulu) dengan jurus tembak
langsung, ajukan nilai gaji yang anda harapkan begitu ditanya. Hal yang perlu diingat :
seandainya anda mengajukan nilai gaji terlalu tinggi, anda selalu mempunyai
kesempatan untuk menurunkan tawaran anda (sekaligus terlihat sebagai calon pegawai
yang memiliki motivasi tinggi). Namun sekali anda mengajukan tawaran terlalu rendah,
nyaris mustahil untuk menaikkannya kembali.
4. Jangan campuradukkan urusan bisnis dengan pribadi
Menjalankan sebuah perusahaan adalah bisnis, jadi jangan heran bila pewawancara
anda berusaha menekan anda hingga menerima gaji serendah mungkin (itu memang
tugasnya sih!). Ada hal yang tidak boleh anda lupakan : menjalani wawancara bukan
berarti anda tampil semanis mungkin, jangan pernah meminta maaf atau mundur
menghadapi gertakan. Tampilkan diri dengan penuh kepercayaan diri (namun dengan
tetap berlaku sopan dan hormat pada pewawancara).
5. Lakukan tawar-menawar
Seandainya gaji yang ditawarkan tidak sesuai dengan harapan anda (namun lebih dari
cukup untuk menutupi pengeluaran anda), tidak ada salahnya anda mencoba
melakukan tawar-menawar misalnya dengan mengajukan satu minggu ekstra untuk
liburan, waktu kerja yang fleksibel, bagian kepemilikan, atau jadwal pembagian bonus.
Jangan salah, nilai bonus terkadang cukup besar lho, bisa mencapai 10 sampai 20
persen gaji anda.
Pada akhirnya, ketekunan anda dalam melakukan penyelidikan, kejujuran, dan keyakinan diri
yang cukup adalah cara terbaik untuk memastikan anda mendapatkan pekerjaan yang anda
inginkan (yang juga memenuhi syarat-syarat yang anda minta). Belajarlah menjadi negosiator
yang baik, bahagiakan diri anda dan (mudah-mudahan) gaji anda lebih besar.

Hal-Hal Yang Perlu Dipersiapkan Saat Wawancara

Persiapan, banyak orang yang menganggap hal ini tidak perlu dalam melamar pekerjaan.
Tampil saja sebagaimana adanya dan biar perusahaan yang menilainya, begitu pendapat
sebagian orang. Pendapat ini memang benar, namun banyak yang salah kaprah mengartikan
ungkapan di atas. Tampil apa adanya berarti anda tidak melakukan kebohongan, tapi itu bukan
berarti anda tidak mempersiapkan diri dengan baik. Bernagkat perang tanpa mengetahui musuh
sama saja dengan bunuh diri,begitu kata pepatah kuno. Berikut adalah beberapa hal yang dapat
anda lakukan untuk lebih meyakinkan calon perusahaan anda berikutnya bahwa andalah yang
mereka cari :
1. Bicara rinci saat wawancara
Cari tahu lebih banyak tentang posisi yang ditawarkan, perusahaan dan
produk/pelayanan yang ditawarkan. Semakin banyak anda tahu tentang posisi yang
anda lamar akan semakin baik. Selain itu, persiapan akan membuat anda tampil
percaya diri sendainya ditanya mengenai hal-hal spesifik menyangkut perusahaan atau
pekerjaan anda.

2. Bawa salinan dari resume anda
Tujuannya adalah sebagai cadangan dan berjaga-jaga, siapa tahu diperlukan.
3. Lakukan kontak mata
Saat diwawancara, jangan menunduk. tatap langsung mata pewawancara setiap kali
anda ingin memberikan jawaban. Dengan melakukan hal ini, anda akan dianggap
sebagai seseorang yang percaya diri dan fokus pada tujuan.
4. Tunjukkan minat dan antusiasme anda terhadap perusahaan
5. Berpakaian secara profesional
Arti kata ’profesional’ di sini bisa berarti banyak hal, terutama di masa sekarang ini.
Seandainya anda bingung, gunakan saja setelan putih hitam seperti yang biasa dipakai
orang yang melamar pekerjaan. Yang palilng penting adalah tampil rapi dan sopan.
Percaya atau tidak, kesan pertama itu penting lho!
6. Jawab pertanyaan dalam waktu 60 detik
Anda mungkin tidak ingin terlihat sebagai seseorang yang pasif, namun omongan yang
terlalu panjang akan membuat pewawancara bosan dan mencoret anda dari daftar
calon favoritnya. Jelas, tegas, dan tepat pada sasaran adalah tujuan yang harus
diutamakan.
7. Dengar dan jawab pertanyaan secara langsung
Seandainya anda merasa ada hal yang tidak jelas, tanyakan langsung untuk klarifikasi.
Hal ini juga berguna untuk menghindari kesalahpahaman di masa mendatang.
8. Jelaskan prestasi yang pernah anda buat
Jangan pernah sungkan untuk menjelaskan proyek apa saja yang pernah anda kerjakan
di perusahaan sebelumnya. Persiapan diri untuk melakukan penjelasan akan
mempengaruhi bagaimana performa anda di pekerjaan yang anda incar tersebut.
9. Bertanya
Yang dimaksud bertanya di sini bukanlah pertanyaan-pertanyaan klise. Pertanyaanpertanyaan
yang kritis dan tajam akan menunjukkan bahwa anda adalah orang yang
proaktif (dan memberikan kesan bahwa anda adalah orang yang tepat dan mempunyai
visi untuk memajukan perusahaan).
10. Kirim ucapan terima kasih dua hari setelah wawancara
Tunjukkan bahwa anda berminat dengan posisi yang ditawarkan dan ucapkan terima
kasih pada pewawancara anda karena telah meluangkan waktunya untuk anda. Meski
anda tidak mendapat pekerjaan tersebut, namun dengan memelihara hubungan baik
siapa tahu bila ada posisi yang lebih baik anda menjadi orang pertama yang dihubungi.

Wawancara sulit dan teknik mengatasinya

Oleh: DR. Dwi Suryanto ( www.pemimpin-unggul.com )

Ketika anda sedang berburu getol-getolnya berburu pekerjaan, anda pasti sering menghadapi tes wawancara. Sepertinya tes wawancara sederhana saja. Anda hanya diajak omong-omong, dan biasanya suasana sangat rileks. Jangan terjebak dalam rileksnya suasana. Mereka sedang menilai anda. Anda harus hadapi wawancara itu secara professional.

Dari omong-omong rileks ini, mereka sering bertanya, “menurut anda, apa kelemahan yang anda miliki?” Kira-kira bagaimanakah anda menjawab pertanyaan itu.

Tentu saja kita semua memiliki kelemahan, termasuk si pewawancara tentunya. Ketika menjawab pertanyaan ini, anda tentu tidak akan pernah menjawab bahwa kelemahan anda adalah bahwa anda tidak jujur, anda cenderung suka mencuri, dan suka berhantam dengan teman-teman anda.

Jadi anda harus menjawab kelemahan anda sebagai kelemahan yang manusiawi. Contoh, anda memang memiliki kelemahan suka berkelahi dengan temannya. Untuk menyalurkan “bakat” ini anda akhirnya ikut karate. Melalui olah raga ini anda bisa “berhantam” secara sehat dan malah mendapat prestasi. Karena “nafsu” ini sudah tersalur, sekarang anda mampu bergaul dengan orang lain secara harmonis dan saling menghormati.

Sample Interview Questions

You need to read "Types of Questions" before read this article.

Why did you apply for this position?
Tip: How do you think that you might fit into this company

Would you tell us what attracts you to a career with us? How do you see your studies, skills, experience and personal qualities contributing to the work of the organisation? Tip: How do you think that you might fit into this company

Describe a time when you had to deal with conflicting demands. How did you deal with this situation and what was the outcome?
Tip: STAR

Can you describe a time where you have been required to perform as part of a team? What was the situation? What part did you play in the team and what was the outcome of the exercise?
Tip: STAR

How do you establish a working relationship with new people?
Tip: Team skills

Where do you expect to be in 5 years time? What will you do if you are not successful in gaining this position?
Tip: Demonstrate to the interviewer that you have thought about what it is you want from work and what you hope to achieve. Let them know you are flexible however, and willing to explore new opportunities.

What particular skills and qualities do you bring to the workforce? What other skills would you like to develop in the future?
Tip: Strengths and weaknesses

Tell me about a challenging situation you have faced. What was the situation and how did you cope with it?
Tip: STAR

Is there an achievement of which you are particularly proud? What is it? Why is it significant?
Tip: STAR

Imagine that you are a member of a small team responsible for the development and production of an internal publication. Your team is dependent on another workgroup to provide the data which will form the basis of your publication. The deadline for completing this project is not able to be relaxed. (a) What factors do you think might affect the team's ability to meet the publication deadline? (b) What could the team do to ensure the project is completed on time?
Tip: Hypothetical questions allow the interviewer to identify key competencies deemed important by the employer. No right or wrong answer

What are the key elements of measuring performance and how can you establish whether an outcome represents a success? (Answer this in terms of your own work or study experience.) More specifically, what do you think might be some key indicators of the successful performance of a national agency?
Tip: STAR (Behavioural +Situational question)

You have demonstrated in your CV that you have knowledge of entomology. Could you please expand on your experience and tell us what you think your strengths are in this field. An important component of the position will be the maintenance of water quality parameters within acceptable limits for the species. Can you outline your experience in water quality testing? What do you feel are the most important water quality variables?
Tip: Multi-part question

The ability to work independently within a structured team is essential to the position. This will require the successful applicant to be self-starting, able to prioritise tasks, be a good communicator, as well as showing considerable initiative. Can you give us some examples where you have worked within a team environment and demonstrated these abilities?
Tip: STAR + multi-part question

What do you feel is the potential for aquaculture in Australia and what are some of the major impediments to its development? What are some of the major aquaculture species cultured in freshwater? As well as the position involving general maintenance of the aquaria and pond facilities, a significant component will involve participation in scientific experiments through the collection and collation of research data. Can you describe previous experience you have had in the day to day running of scientific experiments?
Tip: STAR + multi-part question

The research project and facilities the successful applicant will be involved with receives considerable attention from the general public. Therefore, a component of the job will involve liaising with the general public and media. This requires the delivery of information in a simple precise manner. How confident do you feel you are in delivering sometimes complex information in a simple manner?
Tip: give examples

What computer programs are you familiar with, and more specifically, what programs would you use to write a report, enter research data, and to prepare a poster or seminar.
Tip: give examples of where you have applied the use of these programs.

You have had an opportunity to look at the statistical table from the publication (this was supplied before the interview). (a) Imagine you were asked to write a commentary on the information in the table. Are there any significant or curious or interesting features revealed by the data which you think should be highlighted, and if so, what might you say about them? Can you offer any suggestions to explain these features? (b) What is your opinion of the general layout of the table? How might it be improved?
Tip: multi-part question

Types of Questions



Open questions-" Tell us a little about…….."

Keep in mind the selection criteria and your strengths.

Closed questions - Asked when the interviewer wants specific information, often factual or technical in nature, these questions can frequently be answered with a “yes” or “no”

Ask for clarification and elaboration of past experiences.
Require you to demonstrate your technical knowledge in some area

Hypothetical questions-What would you do if…

These will assess your ability to think on your feet.

Leading questions- The answer seems logical…

As a grower representative you will require good communication skills - do you have good skills in this area? Do not give a yes/no answer. Give examples to support your response.

Multi-barrelled - two or more questions linked to the same topic

Don't be afraid to ask to have the question repeated if you can't recall the full question.

Behavioural questions - uses your past experiences to predict future behaviours

Prepare examples of how your experiences have allowed you to develop specific skills and how these could benefit the employer. STAR: Situation, Tasks, Action, Result


The ‘STAR’ Approach for Answering a Question

S: Situation – describe the situation
T: Task or problem – what dilemma or problem did you face?
A: Action – what action did you take?
R: Result – what was the result of your action?

See "sample interview questions".